Tak pernah terbayangkan oleh saya, akan menemukan ketiga makhluk ciptaan Tuhan ini. Super Duper Unik dan gilaa, langkah malah ( seperti saya¸ hehehe ). Kemudian untuk selanjutnya kita menjadi teman, sahabat yang selalu ada disaat suka dan duka, sahabat yang seneng diajak ngomongin orang (ghibah ni ga boleh, ga boleh, tapi masih aja tetep dilakuin, dasar anak – anak edan), sahabat yang sama – sama suka ngomentari cowok – cowok cakep dikampus, sahabat yang narsis abis, sahabat yang fashionable tentunya, pokoknya sahabat yang sehati, dan sejiwa. Makanya kita sepakat untuk namain diri kita berempat “Soul Matika”.
Satu tahun sudah kita telah merajut hubungan persahabatan yang indah ini (jiaaah sok puitis saya, hhe). Kita berempat dipertemukan dalam sebuah Lembaga formal, FKIP UNSRI Pendidikan Matematika. Awalnya sih ga saling kenal, malah ga nyangka banget bisa jadi akrab seperti ini.
Rahma Siska Utari, itulah saya. Dilahirkan di Lahat pada tanggal 23 September 1991, anak kedua dari empat bersaudara. Biasa dipanggil Ama Utari Bustam. Bustam is my father’s name. Orangnya bisa aja, malah bisa dibilang amat sangat really very biasa – biasa aja. Ga cantik, ga tinggi, ga kurus, ga pinter, pokonya seperti yang saya bilang very ordinary girl. Cuma satu aja mungkin kelebihan saya, amat sangat suka nonton filem Korean, Jepang, Taiwan. Pokoknya daramcrazy sekalee, sampe – sampe anak “Soul Matika” yang lainnya bingung aja sama tingkah laku saya yang satu ini (apalagi si Chacha Hobak, emak saya...) beliau bilang saya kecanduan drama, gila drama. Masuk ke FKIP UNSRI Pendidikan Matematika melalui jalur PMP (Penelusuran Minat dan Prestasi), karena otak saya yang pas – pasan ini saya memilih prodi ini, saya sangat tidak suka menghapal, tetapi suka menghitung apalagi kaloo menghitung uang, hahahahah. Dan alhamdulillah syukur pada saat mendaftar saya, di terima di FKIP ini. Inilah langkah awal saya berjumpa dengan para Soul Matika yang lainnya...
Dinal ‘Ulya, asal SMAN 1 unggulan Muara Enim. Sering saya panggil Kak Ina. Kak Ina ini adalah teman pertama yang saya kenal di FKIP UNSRI Pendidikan Matematika, kita sama – sama masuk melalui jalur PMP. Kebetulan jalur PMP waktu itu hanya menerima 10 Mahasiswa di setiap prodi. Faktanya nama Kak Ina ada di urutan pertama pas pengumuman looh, pinter dah ni anak. Kebetulan sekali bahwa Kak Ina ini adalah temen satu SMAnya sepupu saya, kita kenal juga karena sepupu saya yang ngasih tau kaloo temenya si Kak Ina ini satu prodi sama saya, akhirnya saya nekat cari namaya di fesbuk, dan ketemu. Sejak saat itu kita udah jadi friend in fb, sering wall wall-an, dan tukeran nomor hape, tukeran info buat opdik, de es be masih jaim – jaiman tapi, heheh... Hampir sebulan kita udah saling kenal, tapi ga pernah ketemu. Soalnya Kak Ina tinggal di Muara Enim, dan saya tinggal di Lahat. Pertama lihat yang namanya Dinal ‘Ulya waktu TM di FKIP, hahah... dasar emang kita berdua, sama – sama telat dateng jadi dapet baris yang belakangan, jadi bisa ngobrol sama yang namanya Dinal ‘Ulya, untung aja ga ada acara hukum – hukuman segala. Pas hari H Opdiknya kita terus aja duduk deketan, soalnya sama sekali belum kenal sama anak – anak yang lainnya. Sama – sama masih pendiem, waaah beda banget sama asleenya...
Emang sih kita berdua belum menunjukkan watak aslee kita, tapi diantara 40 Mahasiswa prodi Matematika itu. Ada sesosok makhluk lain, yang sangat ribut. Belum kenal aja udah SKSD kesana sini sama anak – anak yang laen. Sangat mencolok dan terlalu menarik perhatian, siruu sekalee... Ternyata dia bernama Okwan Wamancha, sesosok laki – laki yang super duper cerewet kayak cewek. Luchu si emang, tapi sumpah gerah aja liat dia pada waktu itu. Nama panggilanya Chacha, tapi Soul Matika yang lainnya suka panggil dia Hobak, kaloo saya juga suka panggil dia emak. Soalnya bawelnya kayak emak – emak sih... Punya sahabat akrab yang namanya Andri irwanto, temen satu SMAnya, sama juga prodinya. Sejoli banget tuh orang berdua, tetapi berhubung si Andri di terima di STAN, makanya he left math. So tinggal Chacha seorang. Asal si Chacha ini dari Batu Raja, si Chacha ini jadi selebrity di kampus kita. Sumpah banyak banget orang yang kenal sama dia. Seminggu kuliah sih kita belum akrab, saya Cuma suka ketawa – tawa aja liat lelucuannya...
Ini dia personil terakhir, namanya Septi Maulina Sari. Panggilanya Maul, anak mami papi yang satu ini berasal dari Jambi, dibilang manja sih ga, tapi cukup manja gitu. Cuman dua bersaudara, Maul anak pertama. Narses sangat diantara kita berempat, saingan sama si Chacha Hobak itu, paling ga bisa me manage uang, so paling boros diantara kita berempat, paling sehati dengan Chacha. Punya mantan cowok yang sangat sayang sama dia, satu pandangan dengan Kak Ina dan Chacha mengenai cowok, cuman saya aja yang sering ngeyel diantara mereka, tapi kadang – kadang juga kita satu pandangan. Pokonya paling suka curhat diantara kita.
Persahabatan ini dimulai ketika bulan Ramadhan tahun kemarin 1430 H, pada saat acara himpunan mengadakan busur (Buka dan Sahur Bersama). Yang jadi panitianya adalah mahasiswa baru angkatan 2009, sumpah dah kita kerja rodi pokoknya. Semua anak 2009 kumpul dan bersatu padu bekerjasama demi menyukseskan kegiatan tersebut. Dalam kegiatan inilah kita berempat menjadi akrab, dan tumbulah benih – benih persahabatan itu dalam diri masing masing. Setelah kegiatan tersebut berlangsung, tanpa disadari kita udah membentuk suatu kelompok sendiri. Dan saling memahami serta cocok satu sama lainnya. Sampai saat ini kekompakan dan kecocokan itu masih berlanjut, kita beneran udah jadi Soul Matika.
{Soul Matika = Jiwa Matematika, yang artinya kita adalah satu jiwa yang dipertemukan di Matematika}
hihi.... lucu
BalasHapus